bakorwil4@jatimprov.go.id -

Perkuat Nasionalisme, Bakorwil IV Pamekasan Ajak Generasi Muda Pahami Wawasan Kebangsaan

PAMEKASAN — Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan (Bakorwil) IV Pamekasan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Penguatan Nilai-Nilai Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara, Rabu (25/06/2025) bertempat di Ruang Rapat Trunojoyo Bakorwil IV Pamekasan.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh perwakilan Bakesbangpol Sumenep, perwakilan mahasiswa dari berbagai kampus dan perwakilan OSIS dari sejumlah SMA/SMK di Pamekasan.

Tujuan utama kegiatan tersebut sebagai upaya memperkuat pemahaman generasi muda tentang pentingnya wawasan kebangsaan dan bela negara di tengah tantangan global saat ini.

Rakor dibuka langsung oleh Kepala Bakorwil IV Pamekasan, Dra. Sufi Agustini, M.Si dan bertindak sebagai moderator yaitu Sekretaris Bakorwil IV Pamekasan Muhyi, S.Sos., M.Si. 

Hadir sebagai narasumber yaitu Pabandya Puanter Sterdam V/Brawijaya Letkol Inf Budi Santoso, S.Pd dan Kabid Ketahanan Ekkososbud, Agama & Ormas Bakesbangpol Provinsi Jawa Timur, Agus Imantoro, SE, S.Sos, MM.

Dalam sambutannya, Kepala Bakorwil IV Pamekasan Dra. Sufi Agustini, M.Si menegaskan bahwa generasi muda merupakan estafet kepemimpinan bangsa yang harus dipersiapkan dengan wawasan kebangsaan yang kuat. 

Ia menekankan pentingnya menggunakan media sosial secara bijak, menjauhi narkoba, serta mewaspadai ancaman radikalisme yang menyasar generasi muda.

“Kalian yang hadir di sini adalah orang-orang pilihan. Gunakan kesempatan ini untuk memperkuat tekad menjaga kesatuan dan persatuan bangsa. Media sosial bisa menjadi alat membangun bangsa, bukan justru merusaknya,” tegas Dra. Sufi Agustini.

Di tempat yang sama, Pabandya Puanter Sterdam V/Brawijaya Letkol Inf Budi Santoso, S.Pd menjelaskan bahwa globalisasi telah mengubah tatanan dunia secara signifikan, menghadirkan tantangan dari dalam negeri, luar negeri, dan juga ideologi. 

Oleh karena itu, wawasan kebangsaan menjadi kunci untuk membangun karakter bangsa yang kuat.

Ia mengajak peserta untuk menanamkan nilai-nilai nasionalisme, seperti gotong royong, toleransi, dan cinta tanah air dalam kehidupan sehari-hari.

"Nasionalisme bisa diwujudkan dari hal sederhana, seperti mencintai produk lokal atau menjaga nama baik bangsa di ruang digital,” ujarnya.

Sementara itu, Kabid Ketahanan Ekkososbud, Agama & Ormas Bakesbangpol Provinsi Jawa Timur Agus Imantoro, SE, S.Sos, MM menyampaikan sejumlah data terkait ancaman yang dihadapi Provinsi Jawa Timur. 

Diantaranya, temuan hoaks yang mencapai 19.233 kasus per Desember 2024, serta penyebaran narkoba yang hampir merata di seluruh wilayah, termasuk empat kabupaten di Pulau Madura.

Ia menambahkan bahwa karakter dan mentalitas generasi muda menjadi penentu arah kemajuan bangsa, dan media sosial saat ini menjadi ladang subur bagi penyebaran nilai-nilai negatif jika tidak disikapi dengan bijak.

"Sebagai upaya pencegahan, Pemprov Jawa Timur telah menyusun sejumlah regulasi serta mengadakan pelatihan kewirausahaan bagi kelompok rentan, guna membentengi mereka dari pengaruh radikalisme dan narkoba," tutupnya.